Kerasnya kehidupan dan hidupmu akan menjadi inspirasi untuk bisa terus bergerak memperjuangkanmu ditengah pemimpin yang lalai. Tak sanggup melihat ekspresimu, raut wajahmu pasti menggambarkan kegamangan bagimana caranya mndapatkan sesuap nasi dihari esok ditengah himpitan harga kebutuhan pokok yang melonjak naik. Kehidupa dan hidup ini memeras keringat untuk mengingatkan pemimpin yang lalai. Pemimpin yang lebih mencintai asing ketimbang mensejahterakan rakyatnya sendiri!
Berduka. Tundukkan kepala atas keputusan ini.
Untuk menggambarkan duka sertakan nyanyian darah juang yang memiliki arti teramat dalam.
Disini negri kami
Tempat padi terhampar
Samudranya kaya raya
Tanah kami subur tuan…
Dinegri permai ini
Berjuta Rakyat bersimbah rugah
Anak buruh tak sekolah
Pemuda desa tak kerja…
Mereka dirampas haknya Tergusur dan
lapar bunda relakan darah juang kami
tuk membebaskan rakyat…
Mereka dirampas haknya Tergusur dan
lapar bunda relakan darah juang kami
pada mu kami berjanji…
Hari ini terlihat realita matinya hati nurani para pemimpin Negeri. Kami berharap bahwa kesejahteraan rakyat yang mereka janjikan bukan hanya ucapan kosong semata. Sebuah ironi nasib rakyat yang berujung pada sebuah ketokkan palu.
Posting Komentar